Bibirku seperti terkunci, keringatku seperti terkuras habis.
Sungguh, dipermalukan itu tidak enak.
Lamunanku lima menit yang lalu, membawaku jauh berada di
sebuah panggung. Bukan, bukan panggung ini. Tetapi, panggung dimana aku masih
berpijak di tempat yang sama dengan seseorang yang dulu pernah aku cintai.
“Move on! Move on!” kata konflik batinku yang terus menuntut
hati nuraniku.
Tak sengaja, flashback
tentang segala kenangan bersamanya terekam kembali.
Ternyata lucu, kami dipertemukan dan dipisahkan di sebuah
panggung sandiwara dalam waktu yang terhitung singkat.
Bukannya mau membohongi perasaanku, tapi cinta memang tak
dapat ditolak kehadirannya dan tak dapat dicegah kepergiannya.
Diikutsertakan dalam #FF100Kata. (http://sindyisme.blogspot.com/2013/11/ff100kata.html)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar