“Ah, dasar! Kau selalu menganggu tidur manisku saja!”
keluhku kepada Andrea, perempuan berperawakan mungil yang sedang menjalin
hubungan spesial denganku.
Kafe langgananku ini bukannya tidak laku, melainkan suasananya
saja yang tidak mendukung, terhimpit di antara hotel berbintang empat dan
kantor bertingkat delapan lantai. Namun, tetap saja perasaan nyamanlah yang menahanku
untuk tetap berada bahkan tertidur di sini.
Sabtu lalu, seperti biasa, aku tertidur di jam-jam genting.
Alurnya sama, Andrea membangunkanku dan aku tertidur lagi. Tidak! Waktu itu hanya
hampir tertidur lagi.
Alasannya, arah jam sebelas dariku ada mantan terindahku. Mataku
terbelalak. Aku terdiam. Pikiranku jauh melayang ke masa lalu.
Diikutsertakan dalam #FF100Kata. (http://sindyisme.blogspot.com/2013/11/ff100kata.html)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar