“Kapan kamu akan
pergi?”
“Besok pagi.”
“Apa tak ada
kesempatan kedua lagi untukku?”
“Sudahlah, orang
tuaku juga jauh lebih penting daripada siapapun, kan?”
Langkahku seperti tercetak
jelas di atas hamparan pasir putih. Ombak yang berderu, berlomba-lomba
menyentuh kaki kami berdua.
Nafasku semakin
cepat, dan detak jantungku tak bisa terkontrol. Berlapang dada tak cukup
membuatku dapat menerima semua ini.
“Waktulah yang
menemukan dan memisahkan kita, benar?”
“Tidak, kurasa
takdir.”
“Lihat, hal begini
saja kau seperti anak kecil.”
“Ah, kau tak tahu
apa yang kurasakan.”
Kurogoh kantongku,
tak ada apapun. Aku takut dia melihat mata serta pipiku yang mulai basah.
Tulisan saya di atas
adalah contoh dari karya Flash Fiction.
Apa itu?
Flash
Fiction itu adalah sebuah karangan fiksi, dengan cerita yang
utuh. Keunggulannya, hanya dimunculkan dalam jumlah kata yang terbatas, biasanya
± 100-250 kata. Tidak terlalu menonjolkan secara deskriptif, tapi hanya unsur pentingnya
saja. Sehingga, pembaca diajak untuk terlibat dalam karangan tersebut.
Jadi
tantangannya dari menulis Flash Fiction
menurut saya adalah, membuat alur cerita yang menarik, padat, dan berkualitas.
Well, sekian! :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar