“Iya, Bu. Kenapa memangnya?”
“Apakah seleramu memang begitu? Seorang janda? Apa kamu
tidak mau berpacaran saja dengan gadis yang masih perawan?”
Perdebatan dengan ibuku di sebuah rumah makan ketika kami
makan bersama itu bermulai ketika aku menceritakan tentang perjalanan cintaku
yang lagi-lagi kandas.
“Bu, aku ini sudah 30 tahun. Kalau sama anak kecil, nanti aku
dianggap seorang pedofil!”
Kupikir, ini bukan masalah perawan atau tidak perawan. Tapi,
aku hanya siap untuk menikah. Apakah mungkin aku menikahi seorang gadis berumur
17 tahun?
Keras kepalanya ibu akhirnya membuatku berpikir, bagaimana
masa depanku nanti?
Diikutsertakan dalam #FF100Kata. (http://sindyisme.blogspot.com/2013/11/ff100kata.html)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar