Semakin banyak perkataan yang keluar dari mulut mereka,
semakin keji perbuatan yang istri mereka akan terima.
Erangan para kaisar ini seperti berbanding terbalik dengan
pembataian tiga hari yang lalu.
Rakyat diperlakukan layaknya budak tak berupah.
Semuanya mulai terpampang jelas saat bangsa Phylipos
berhasil menguasai mercusuar tengah kota.
Kebengisan petinggi jajahan terus berkelanjutan hingga ke
anak-anak. Bagaimana bisa, seorang bocah sepuluh tahun harus menyetubuhi orang
dewasa?
Tanpa terkecuali, Natsyeba, janda cantik beranak dua, yang
mendapat perlakuan seperti kaum hawa lainnya.
Dan pesan yang dia tinggalkan sebelum habis nyawanya kepada
anaknya,
“Lanjutkanlah keturunan. Suatu saat nanti, kita yang akan menang.”
Diikutsertakan dalam #FF100Kata. (http://sindyisme.blogspot.com/2013/11/ff100kata.html)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar