“Hus! Itu atasanku, yah! Jangan keras-keras, nanti dia
dengar!”
“Lihat saja perawakannya. Sama sekali tak pantas jadi
seorang boss.”
“Sudahlah, yah. Jangan liat orang dari luarnya saja dong.”
“Gimana tidak melihat luarnya saja? Ayah lihat penampilannya
saja sudah muak, apa lagi sampai tahu karakternya?”
“Ah, terserah ayah.”
Mungkin mengalah adalah jalan terbaik. Tapi setidaknya, si boss dari negeri Sakura itu tak seburuk
penampilannya. Layaknya, domba berbulu serigala.
Wajar aku membelanya mati-matian, dan mungkin ayah perlu
tahu, kalau bossku itu sekarang
adalah salah satu gebetanku gara-gara kebaikannya kepadaku.
Diikutsertakan dalam #FF100Kata. (http://sindyisme.blogspot.com/2013/11/ff100kata.html)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar