Ini review film saya
yang ketiga. Film Thailand, dan agak lama sih. Awalnya saya tidak tahu apa
maksud dari film ini. Tapi ternyata, jika kita tahu apa intinya, maknanya
bener-bener dalam. Enjoy!
Poster
Utama "Seven Something"
Judul Film :
Seven Something (รัก 7 ปี ดี 7 หน (Rak Jed Pee Dee Jed Hon)
Produser dan
Director: Jira Maligool, Adisorn Tresirikasem, Paween Parijtipanya
Release
date: Juli 26, 2012 (Thailand)
Pemeran: Jirayu La-ongmanee,
Suthatta Udomslip, Nichkhun, Suquan Bulakul, Sunny Suwanmethanont, Sirin
Horwang
Film
ini merupakan film berjenis omnibus dengan tiga buah cerita yang dibuat oleh
tiga sutradara yang berbeda. Istilah omnibus memiliki arti yaitu kumpulan cerita
yang dirangkai menjadi satu dan mempunyai satu faktor yang sama. Dalam film ini
faktor yang sama adalah kelipatan angka 7 mengingat taglinenya berbunyi
“setiap 7 tahun sesuatu berubah”. Film pertama berjudul 14 dan film kedua
berjudul 21/28 serta film ketiga berjudul 42.195. Garis besarnya, Seven
Something menceritakan tentang tiga kisah cinta yang berkaitan dengan angka
tujuh.
Poster kedua "Seven Something"
Film
pertama, bercerita tentang cinta sepasang remaja ABG yang
bernama Puan (Jirayu La-ongmanee)
dan Milk (Suthatta Udomslip). Puan adalah seorang cowok yang hobinya photography dan
shooting video lalu menguploadnya ke dunia maya internet. Milk adalah seorang
gadis cantik yang rela menjadi obyek model dari hobi pacarnya itu. Keduanya
bersekolah di SMP yang sama. Jalinan cinta kasih anak ABG ini cukup unik dan
tentu saja ada momen putus dan sambung lagi. Pemaparan cinta oleh sang sutradara
terhadap anak usia 14 tahunan ini terbilang wajar, pegang tangan dan tertawa
bersama dan cium pipi. Tampilan dunia internet misalnya facebook dan youtube
juga dipajang menarik serta icon animasi sebagai tambahan juga terlihat oke.
Spesial efek juga cukup menarik walaupun sederhana.
Diselanya,
terdapat drama khas anak SMA, dimana Puan, seorang anak yang menjadi
idola di SMPnya, menyatakan perasaannya kepada Milk dengan bunga, dan
Milk menerimanya. Puan sebagai pembuat video, selalu mengabadikan semua
momen bersama Milk saat mereka sedang berjalan-jalan ke suatu tempat.
Bahkan pada saat hari valentine, Puan menghadiahi Milk dengan editan seluruh videonya, dan dengan background musik romantis, dan tentu saja diupload ke youtube yang membuat Puan akhirnya mendapat 10 ribu viewers di video itu.
Milk
sempat mengaku bahwa dialah yang memberi respon 'dislike' pada video
itu di youtube, karena dia menganggap Puan terlalu membuat Milk dikenal
banyak orang. Namun pada akhirnya, berkat teman-temannya, Milk
merubahnya menjadi 'like' dan menghadiahi Puan sebagai tanda terima
kasih dengan menyanyikan sebuah lagu dengan gitar. Namun, Puan
membuat suatu kesalahan dengan merekam dan mengupload video Milk yang sedang
menyanyi dengan baju tidur. Seharusnya komunikasi lewat skype tersebut hanya
diperuntukkan buat Puan seorang, bukan untuk direkam dan dipertontonkan kepada
semua orang. Terlebih lagi dengan komentar-komentar dari penonton yang kadang
nakal dan sedikit negatif saat melihat bagian tubuh Milk yang terbuka. Dia
tidak siap dengan semuanya itu dan merasa malu, tentu saja dengan usianya yang
masih ABG. Apalagi bila sudah masuk ke
internet pasti akan menyebar kemana-mana. Walaupun Puan sudah menghapusnya
tetap saja ada orang lain yang menguploadnya kembali di internet. Akhirnya Milk
memutuskan hubungannya dengan Puan. Cinta membuat kesedihan diantara
mereka, permintaan maafpun tidak bisa menyatukan kembali mereka.
Film kedua, bercerita tentang cinta sepasang manusia
dewasa yang bernama Jon (Sunny Suwanmethanont) dan Mam (Sirin Horwang). Jon adalah seorang aktor yang pernah mendapat
penghargaan aktor yang paling bersinar. Sedangkan Mam adalah seorang artis yang
kabarnya berselingkuh. Awalnya, keduanya dipertemukan pada saat bermain dalam
film yang sama berjudul ”Sea You” yang sukses dipasaran. Menurut penulis
seharusnya berjudul see you, lebih cocok dan pas. Jon
berperan sebagai anggota boyband F14 dan Mam berperan sebagai penyanyi grup To Die For, sebuah grup rock. Ternyata, pada akhir masa shooting film tersebut, mereka akhirnya menikah karena cinta lokasi.
Seperti
yang sudah dijelaskan, karena Mam suka berselingkuh, akhirnya membuat
hubungan mereka renggang. Pada saat Jon mendapatkan penghargaan sebagai
aktor pendatang baru di film tersebut, Ia tidak semangat dan menghina
Mam dari atas panggung, dan itulah yang akhirnya membuat mereka
terpisah. J7
tahun kemudian, ternyata sang produser ingin membuat sekuel kedua dari
film 'Sea You' yaitu 'Sea You Again'. Mam yang sudah semangat ingin
kembali menjadi bintang terkenal, akhirnya memutuskan untuk mengajak
Jon, yang sudah berubah total dan sudah bekerja di Sea World, untuk
menjadi bintang kembali, namun Jon menolaknya. Akhirnya Mam datang
sendiri ke kantor produsernya. Ternyata, si produser membuka casting
untuk pemeran utama. Mam protes kenapa harus ada casting lagi dan tidak
menggunakannya lagi sebagai pemeran utama. Produser mengatakan kau harus
berdua dengan Jon atau tidak sama sekali. Akhirnya Mam, terus menurus
memohon kepada Jon untuk ikut. Pada akhirnya Jon yang kukuh, luluh juga.
Sebenarnya, Jon melakukan semua itu karena masih ada perasaan pada Mam.
Akhirnya Jon melakukan casting dengan Mam dengan sepenuh hati dan
direkam untuk ditunjukkan kepada sang sutradara. Jon sebenarnya sudah
tahu kalau sutradara sudah menemukan pemeran utamanya, dan sengaja tidak
memberitahu Mam. Di kantor sutradara, sang sutradara sampai menangis
terharu karena melihat rekaman itu. Namun Ia harus jujur pada Mam, bahwa
sudah ada pemeran utama yang lebih muda dan lebih segar.
Akhirnya
Mam mendatangi Jon ke Sea World untuk berterimakasih karena telah
membantunya dan telah tidak memberitahunya tentang pemeran utama yang
sudah ditemukan. Kisah ini berakhir dengan Jon yang mengatakan dialog,
yang seharusnya menjadi dialog Mam: "Bisakah kita bersatu lagi suatu
hari nanti?"
Film ketiga, bercerita tentang cinta sepasang manusia
dewasa bernama Kun (Suquan Bulakul) dan anak muda bernama Milo (Nichkhun 2PM). Disini memang
agak klise namun sutradara dapat mengolahnya menjadi sesuatu yang menarik. Kita
sudah sering mendengar percintaan orang dewasa dan anak muda. Yang dewasa
akhirnya sadar dan memutus cintanya karena takut calon mertuanya tidak setuju.
Terdengar umum bukan, tapi film ini dikemas lain.
Kun dan Milo berkenalan secara tidak
sengaja karena
menabrak saat lari-lari di taman. Cerita ini seolah dinarasikan oleh
seorang narator yang menyebut Kun sebagai 'he' dan Milo sebagai 'she'. Kun adalah seorang wanita yang baru saja
ditinggal mati oleh suaminya karena kecelakaan pesawat terbang enam bulan lalu.
Milo adalah seorang anak muda yang sedang latihan lari karena ingin mengikuti
Bangkok Giant Marathon yang berjarak 42,195 km. Keduanya sering
bertemu dan
mengobrol akhirnya Kun juga tertarik untuk ikut lari dan marathon.
Seperti pepatah, cinta akah tumbuh dari sebuah kebiasaan. Itulah yang
terjadi diantara mereka, karena pertemuan mereka setiap hari untuk
latihan berlari setiap subuh. Motivasi Kun untuk berlari maraton
adalah kata-kata dari Milo, jika kamu berlari marathon, kamu akan
menjadi dirimu yang lain, atau yang dimaksudnya adalah kamu akan menjadi
kamu yang baru. Namun kalimat itu mengingatkan Kun pada suaminya yang
sempat mengatakan kata-kata seperti itu juga. Kun mengetahui, kalau ini
semua sudah terlalu jauh. Ia ingin menolak kenyataan bahwa Ia mulai
menyukai Milo. Ditambah pendapat temannya yang mengatakan bahwa apa dia
tak ingat janji pada suaminya di makam suaminya. Akhirnya Kun mengatakan
pada Milo untuk tidak menemuinya lagi. Segala rintangan yang telah
mereka lakukan bersama seperti percuma begitu saja. Termasuk cerita Milo
tentang setan di 35km lomba maraton sebelumnya.
Akhirnya, Kun memutuskan untuk gantung sepatu.
Suatu hari, ibu dari Kun datang dan
sekaligus memberikan titipan dari Milo yang berisi baju lomba maraton
dan kartu ucapan bertuliskan "semangat untuk lomba marathon pertamamu".
Melihat bahwa ibunya menunjukkan respon positif, Ia akhirnya memutuskan
untuk ikut lomba itu. Kembali ke tayangan awal, Ia berlari dan dapat
melihat sunrise yang dijanjikan oleh Milo. Ia makin semangat dan terus
berlari. Pada kilometer ke-35, Ia tetap bergumam, "kalahkan setan di
kilometer ke-35!" Tapi, Ia akhirnya jatuh di kilometer ke-42. Setelah
sadar, ternyata Milo, yang suka berlari melawan arus, mencarinya dan
memotivasi Kun lagi, Ia mengatakan bahwa dia sudah sampai depan garis
finish, dan kembali mencari Kun karena Ia tidak bisa mencapai garis
finish tanpa Kun. Akhirnya mereka berusaha bersama. Kurang 2km, Milo
terjatuh. Kembali Kun yang memotivasinya. Ketika garis finish tercapai
dengan waktu 6 jam, 2,5 jam lebih lama dari pemenang maraton, Milo
mengatakan, tak perduli kau juara atau peringkat 1500pun, ketika kau
berhasil mencapai garis finish, kau akan menjadi dirimu yang baru,
dimana kau tahu perjuangan itu akan berbuah manis. Kun pun menyadari, Ia
menjadi dirinya yang baru, menemukan bahwa cintanya telah ditemukan
dari berlari.
Yap, masing-masing cerita ini berakhir dengan manis, dengan caranya masing-masing.
Untuk
official trailernya, bisa dilihat di:
Recommended! Benar. Benar. Manis. :))
Poster Teaser "Seven Something"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar