Maret 02, 2015

Seven Something

Ini review film saya yang ketiga. Film Thailand, dan agak lama sih. Awalnya saya tidak tahu apa maksud dari film ini. Tapi ternyata, jika kita tahu apa intinya, maknanya bener-bener dalam. Enjoy! 

Poster Utama "Seven Something"

Judul Film : Seven Something (รัก 7 ปี ดี 7 หน (Rak Jed Pee Dee Jed Hon)
Produser dan Director: Jira Maligool, Adisorn Tresirikasem, Paween Parijtipanya
Release date: Juli 26, 2012 (Thailand)
Pemeran: Jirayu La-ongmanee, Suthatta Udomslip, Nichkhun, Suquan Bulakul, Sunny Suwanmethanont, Sirin Horwang

Film ini merupakan film berjenis omnibus dengan tiga buah cerita yang dibuat oleh tiga sutradara yang berbeda. Istilah omnibus memiliki arti yaitu kumpulan cerita yang dirangkai menjadi satu dan mempunyai satu faktor yang sama. Dalam film ini faktor yang sama adalah kelipatan angka 7 mengingat taglinenya berbunyi “setiap 7 tahun sesuatu berubah”. Film pertama berjudul 14 dan film kedua berjudul 21/28 serta film ketiga berjudul 42.195. Garis besarnya, Seven Something menceritakan tentang tiga kisah cinta yang berkaitan dengan angka tujuh.

  Poster kedua "Seven Something"

Film pertama, bercerita tentang cinta sepasang remaja ABG yang bernama Puan (Jirayu La-ongmanee) dan Milk (Suthatta Udomslip). Puan adalah seorang cowok yang hobinya photography dan shooting video lalu menguploadnya ke dunia maya internet. Milk adalah seorang gadis cantik yang rela menjadi obyek model dari hobi pacarnya itu. Keduanya bersekolah di SMP yang sama. Jalinan cinta kasih anak ABG ini cukup unik dan tentu saja ada momen putus dan sambung lagi. Pemaparan cinta oleh sang sutradara terhadap anak usia 14 tahunan ini terbilang wajar, pegang tangan dan tertawa bersama dan cium pipi. Tampilan dunia internet misalnya facebook dan youtube juga dipajang menarik serta icon animasi sebagai tambahan juga terlihat oke. Spesial efek juga cukup menarik walaupun sederhana. 



Diselanya, terdapat drama khas anak SMA, dimana Puan, seorang anak yang menjadi idola di SMPnya, menyatakan perasaannya kepada Milk dengan bunga, dan Milk menerimanya. Puan sebagai pembuat video, selalu mengabadikan semua momen bersama Milk saat mereka sedang berjalan-jalan ke suatu tempat. Bahkan pada saat hari valentine, Puan menghadiahi Milk dengan editan seluruh videonya, dan dengan background musik romantis, dan tentu saja diupload ke youtube yang membuat Puan akhirnya mendapat 10 ribu viewers di video itu.


Milk sempat mengaku bahwa dialah yang memberi respon 'dislike' pada video itu di youtube, karena dia menganggap Puan terlalu membuat Milk dikenal banyak orang. Namun pada akhirnya, berkat teman-temannya, Milk merubahnya menjadi 'like' dan menghadiahi Puan sebagai tanda terima kasih dengan menyanyikan sebuah lagu dengan gitar. Namun, Puan membuat suatu kesalahan dengan merekam dan mengupload video Milk yang sedang menyanyi dengan baju tidur. Seharusnya komunikasi lewat skype tersebut hanya diperuntukkan buat Puan seorang, bukan untuk direkam dan dipertontonkan kepada semua orang. Terlebih lagi dengan komentar-komentar dari penonton yang kadang nakal dan sedikit negatif saat melihat bagian tubuh Milk yang terbuka. Dia tidak siap dengan semuanya itu dan merasa malu, tentu saja dengan usianya yang masih ABG. Apalagi bila sudah masuk ke internet pasti akan menyebar kemana-mana. Walaupun Puan sudah menghapusnya tetap saja ada orang lain yang menguploadnya kembali di internet. Akhirnya Milk memutuskan hubungannya dengan Puan. Cinta membuat kesedihan diantara mereka, permintaan maafpun tidak bisa menyatukan kembali mereka.


Film kedua, bercerita tentang cinta sepasang manusia dewasa yang bernama Jon (Sunny Suwanmethanont) dan Mam (Sirin Horwang). Jon adalah seorang aktor yang pernah mendapat penghargaan aktor yang paling bersinar. Sedangkan Mam adalah seorang artis yang kabarnya berselingkuh. Awalnya, keduanya dipertemukan pada saat bermain dalam film yang sama berjudul ”Sea You” yang sukses dipasaran. Menurut penulis seharusnya berjudul see you, lebih cocok dan pas. Jon berperan sebagai anggota boyband F14 dan Mam berperan sebagai penyanyi grup To Die For, sebuah grup rock. Ternyata, pada akhir masa shooting film tersebut, mereka akhirnya menikah karena cinta lokasi.


Seperti yang sudah dijelaskan, karena Mam suka berselingkuh, akhirnya membuat hubungan mereka renggang. Pada saat Jon mendapatkan penghargaan sebagai aktor pendatang baru di film tersebut, Ia tidak semangat dan menghina Mam dari atas panggung, dan itulah yang akhirnya membuat mereka terpisah. J7 tahun kemudian, ternyata sang produser ingin membuat sekuel kedua dari film 'Sea You' yaitu 'Sea You Again'. Mam yang sudah semangat ingin kembali menjadi bintang terkenal, akhirnya memutuskan untuk mengajak Jon, yang sudah berubah total dan sudah bekerja di Sea World, untuk menjadi bintang kembali,  namun Jon menolaknya. Akhirnya Mam datang sendiri ke kantor produsernya. Ternyata, si produser membuka casting untuk pemeran utama. Mam protes kenapa harus ada casting lagi dan tidak menggunakannya lagi sebagai pemeran utama. Produser mengatakan kau harus berdua dengan Jon atau tidak sama sekali. Akhirnya Mam, terus menurus memohon kepada Jon untuk ikut. Pada akhirnya Jon yang kukuh, luluh juga. Sebenarnya, Jon melakukan semua itu karena masih ada perasaan pada Mam. Akhirnya Jon melakukan casting dengan Mam dengan sepenuh hati dan direkam untuk ditunjukkan kepada sang sutradara. Jon sebenarnya sudah tahu kalau sutradara sudah menemukan pemeran utamanya, dan sengaja tidak memberitahu Mam. Di kantor sutradara, sang sutradara sampai menangis terharu karena melihat rekaman itu. Namun Ia harus jujur pada Mam, bahwa sudah ada pemeran utama yang lebih muda dan lebih segar.


Akhirnya Mam mendatangi Jon ke Sea World untuk berterimakasih karena telah membantunya dan telah tidak memberitahunya tentang pemeran utama yang sudah ditemukan. Kisah ini berakhir dengan Jon yang mengatakan dialog, yang seharusnya menjadi dialog Mam: "Bisakah kita bersatu lagi suatu hari nanti?"


Film ketiga, bercerita tentang cinta sepasang manusia dewasa bernama Kun (Suquan Bulakul) dan anak muda bernama Milo (Nichkhun 2PM). Disini memang agak klise namun sutradara dapat mengolahnya menjadi sesuatu yang menarik. Kita sudah sering mendengar percintaan orang dewasa dan anak muda. Yang dewasa akhirnya sadar dan memutus cintanya karena takut calon mertuanya tidak setuju. Terdengar umum bukan, tapi film ini dikemas lain.


Kun dan Milo berkenalan secara tidak sengaja karena menabrak saat lari-lari di taman. Cerita ini seolah dinarasikan oleh seorang narator yang menyebut Kun sebagai 'he' dan Milo sebagai 'she'. Kun adalah seorang wanita yang baru saja ditinggal mati oleh suaminya karena kecelakaan pesawat terbang enam bulan lalu. Milo adalah seorang anak muda yang sedang latihan lari karena ingin mengikuti Bangkok Giant Marathon yang berjarak 42,195 km. Keduanya sering bertemu dan mengobrol akhirnya Kun juga tertarik untuk ikut lari dan marathon. Seperti pepatah, cinta akah tumbuh dari sebuah kebiasaan. Itulah yang terjadi diantara mereka, karena pertemuan mereka setiap hari untuk latihan berlari setiap subuh. Motivasi Kun untuk berlari maraton adalah kata-kata dari Milo, jika kamu berlari marathon, kamu akan menjadi dirimu yang lain, atau yang dimaksudnya adalah kamu akan menjadi kamu yang baru. Namun kalimat itu mengingatkan Kun pada suaminya yang sempat mengatakan kata-kata seperti itu juga. Kun mengetahui, kalau ini semua sudah terlalu jauh. Ia ingin menolak kenyataan bahwa Ia mulai menyukai Milo. Ditambah pendapat temannya yang mengatakan bahwa apa dia tak ingat janji pada suaminya di makam suaminya. Akhirnya Kun mengatakan pada Milo untuk tidak menemuinya lagi. Segala rintangan yang telah mereka lakukan bersama seperti percuma begitu saja. Termasuk cerita Milo tentang setan di 35km lomba maraton sebelumnya. Akhirnya, Kun memutuskan untuk gantung sepatu.


Suatu hari, ibu dari Kun datang dan sekaligus memberikan titipan dari Milo yang berisi baju lomba maraton dan kartu ucapan bertuliskan "semangat untuk lomba marathon  pertamamu". Melihat bahwa ibunya menunjukkan respon positif, Ia akhirnya memutuskan untuk ikut lomba itu. Kembali ke tayangan awal, Ia berlari dan dapat melihat sunrise yang dijanjikan oleh Milo. Ia makin semangat dan terus berlari. Pada kilometer ke-35, Ia tetap bergumam, "kalahkan setan di kilometer ke-35!" Tapi, Ia akhirnya jatuh di kilometer ke-42. Setelah sadar, ternyata Milo, yang suka berlari melawan arus, mencarinya dan memotivasi Kun lagi, Ia mengatakan bahwa dia sudah sampai depan garis finish, dan kembali mencari Kun karena Ia tidak bisa mencapai garis finish tanpa Kun. Akhirnya mereka berusaha bersama. Kurang 2km, Milo terjatuh. Kembali Kun yang memotivasinya. Ketika garis finish tercapai dengan waktu 6 jam, 2,5 jam lebih lama dari pemenang maraton, Milo mengatakan, tak perduli kau juara atau peringkat 1500pun, ketika kau berhasil mencapai garis finish, kau akan menjadi dirimu yang baru, dimana kau tahu perjuangan itu akan berbuah manis. Kun pun menyadari, Ia menjadi dirinya yang baru, menemukan bahwa cintanya telah ditemukan dari berlari.



Yap, masing-masing cerita ini berakhir dengan manis, dengan caranya masing-masing.

Dan yang membuat menarik lagi dari film ini adalah kehadiran seabreg bintang-bintang GTH lain yang menjadi Cameo dalam film ini. Ada dua bintang ‘Hello Stranger’ Chanthavit Dhanasevi dan Noona, ada juga Earth yang pernah bermain di ‘Suckseed’, atau Arak Amornsupasir dari film ‘Best of Times’ dan segunung bintang lainnya. Film ini sepertinya memang ditujukan buat penggemar film-film GTH karna memang sekali lagi film ini dirilis untuk merayakan 7 tahun berdirinya rumah produksi tersebut. Film ini juga sebuah perayaan atas keberhasilan GTH dalam membuat film-film box-office yang tak cuma dikenal di negeri sendiri, namun juga di luar Thailand, di Indonesia misalnya.



Untuk official trailernya, bisa dilihat di:



Recommended! Benar. Benar. Manis. :))

 Poster Teaser "Seven Something"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar