November 15, 2013

Salah Sensasi

Kamu bangga dengan tingkahmu yang  mempermalukan dirimu sendiri?”

Ternyata tulisanku di twitter itu terbaca oleh Shinta.

Keesokannya, dimana embun masih berteman dengan kicauan burung di atas atap sekolah.

“Apa maksudmu? Apa urusanmu?”

“Kamu ngomong apa?” elakku sambil sengaja memperlihatkan kalau sebenarnya benar dialah yang kumaksud.

“Muka dua! Di depan, kamu dukung aku, di belakang, kamu tusuk aku. Maumu apa?” intonasinya meninggi.

“Tak usah berpura-pura. Kamu mau cari sensasi? Kamu terobsesi biar dikenal orang?” balasku untuk tetap tenang sambil berusaha membuatnya sakit hati dengan kata-kataku.

Tak peduli, aku ingin membela yang benar, bukan seorang yang layaknya tak punya harga diri sepertinya.


Diikutsertakan dalam #FF100Kata.  (http://sindyisme.blogspot.com/2013/11/ff100kata.html)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar