Januari 04, 2014

Antara Dewasa dan Kekanakan

            17  tahun?

            Kurasa, gak terlalu muda untuk seorang remaja yang mau beranjak dewasa sepertiku, aku sendiri kadang masih merasa kesal kalau masih diatur-atur dengan berbagai macam peraturan yang gak tau tujuannya itu buat apa. Masih belum boleh ini, belum boleh itu, dan setumpuk larangan yang lainnya. 

            Di sisi lain, umurku saat ini juga masih mengalami masa labil, ya bahasa anak jaman sekarang sih gitu. Kadang sifat kekanakanku masih kebawa bahkan sampai aku punya KTP pada saat ini. Orang lain juga sering bilang, “Kamu itu udah besar, bukan anak kecil lagi”. Sehingga, aku dituntut untuk lebih mandiri, lebih dewasa, dan segudang pesan-pesan dari orang-orang yang lebih tua daripada aku.

Terutama, ya, masalah hati.

Bahkan ini yang dianggap “sudah besar atau masih kecil” ini bukan aku sendiri. Tapi pacarku sendiri.

Kadang-kadang, sikapnya yang terlalu kekanakan itu sering membuatku naik darah. Ingin dimanja, diperhatiin, dan semua keinginannya harus selalu diturutin itu yang membuat sering emosi. Bukannya aku tidak punya sifat Bagaimana tidak? Jaman sekarang, seorang cewe itu selalu menuntut cowonya untuk selalu ada buat cewenya, harus mau ini itu buat cewenya. Jaman sekarang itu cowo jadi semacam “korban” dari keegoisan cewe, exactly, termasuk saya.

Sedikit mengutip kata-kata dari seorang Raditya Dika;
“Saat kita melakukan sesuatu dan pacar kita menutut sesuatu pada waktu yang bersamaan, pacar kita kemungkinan besar akan memberikan pilihan tentang apa yang kita lakukan dengan dirinya sendiri. Dan ujungnya, kita (mau tidak mau) harus memilih pacar kita.”

Memang, kadang kita gak suka dengan apa yang orang perlakukan kepada kita. Kita menganggap, mereka seperti terlalu mengganggu dan ikut campur sama kehidupan kita. Mereka seperti mengatur apa yang seharusnya kita lakukan.

Sebenernya, gak semua orang ingin seperti itu sama kita. Beberapa dari mereka, punya maksud baik. Hanya problemanya, kitalah yang selalu gampang untuk berpikir buruk tentang suatu bahkan segala tindakan orang lain tentang hidup kita. Contoh, jangan jauh-jauh deh, orang tua kita. Mereka bahkan yang paling banyak ngelarang ini itu ke kita kan? Nah, itu karena mereka peduli sama kita. Itu karena mereka tahu bagaimana keadaan kita. Dan satu lagi yang paling penting, mereka tahu apa yang terbaik buat kita.

Jadi, coba deh buat belajar positive thinking sama orang. Kita coba belajar buat mengendalikan emosi kita, seperti di awal tadi. Pasti kita gak mau dianggap anak kecil terus kan? Nah, sikap dewasalah yang dibutuhkan.

Kalau kita sudah dianggap dewasa, berarti kita sudah dipercayakan untuk melaksanakan tanggung jawab kita dengan sebaik-baiknya. Namun, jika kita masih dianggap belum dewasa, berarti kita masih harus belajar dan mencari pengalaman lebih banyak lagi, agar nantinya, tidak hanya untuk diri kita sendiri, tapi orang lainpun akan mendapatkan manfaat dari hidup kita.

|| SEPENUHNYA DARI CURHATAN TEMAN ||

Tidak ada komentar:

Posting Komentar