Desember 07, 2013

Akeelah and The Bee

Yak, lagi-lagi saya kepincut sama sebuah film luar (yang sudah lama), yang berhasil membuat saya menganga di setiap bagian ceritanya. So, enjoy!

Poster Utama "Akeelah and The Bee"

Judul Film: Akeelah and The Bee
Release date: April 28, 2006 (USA)
Director dan Screenplay: Doug Atchison
Produser: Laurence Fishburne, Sid Ganis, Nancy Hult, Daniel Llewelyn, Michael Romersa
Pemeran: Keke Palmer, Tanya Anderson, Laurence Fishburne, Angela Bassett, Curtis Armstrong, J. R. Villareal, Sean Michael Afable

Film ini salah satu dari sekian film keluarga yang menurut saya sangat memotivasi. Di dalamnya tertutur kisah tentang impian, usaha, persahabatan dan tentunya, cinta. Hampir tidak ada peran antagonis dalam film ini. Konflik kecil, usaha keras, dan pertandingan yang sportif lah yang ditonjolkan dari film ini.

Akeelah Anderson (Keke Palmer) adalah anak perempuan kulit hitam berusia 11 tahun yang bersekolah di salah satu distrik di negara bagian Los Angeles, Amerika Serikat - Crenshaw - yang begitu tidak disukainya, karena banyak yang tak menyukainya disana, entah karena dia yang termasuk siswa cerdas, atau tindakannya yang sering berbuat aneh. Dengan pengalaman kehilangan ayahnya di usia yang sangat muda, dan ibunya ,Tanya Anderson (Angela Basset),  yang sangat sibuk untuk mengurus ketiga anaknya, awalnya Akeelah tidak pernah merasa mendapat tempat untuk dihargai, bahkan oleh ibunya sendiri.  Ia tumbuh tanpa rasa percaya diri. Ia seringkali mangkir dari pelajaran, tidak mengerjakan pekerjaan rumah, serta tidak pernah menunjukkan ketertarikan pada bidang apapun, walaupun ia selalu mendapatkan nilai bagus untuk pelajaran Bahasa Inggris, terutama untuk spelling (mengeja).

Pada sekolahnya tahu bahwa ada kontes spelling bee tingkat nasional (perlombaan mengeja kata dalam bahasa Inggris), guru Bahasa  Inggrisnya menyarankan Akeelah untuk ikut serta untuk lomba seleksi di sekolahnya, namun ia menolak, alasannya karena dia tidak mau melakukan semua ini untuk sekolah yang tidak disenanginya, tapi kakaknya yang bekerja di angkatan udara mengatakan bahwa, lakukanlah semua ini untuk ayah. Maka, dengan sedikit ancaman kepala sekolah Crenshaw Middle School tempat Akeelah bersekolah dan dorongan dari kakaknya, Mr. Welch (Curtis Armstrong) berhasil memaksanya ikut seleksi tersebut, dan tentu saja ia menang dengan mudah.



Akeelah saat seleksi untuk lomba Spelling Bee

 
Pada saat yang bersamaan, sekolah mereka sedang menerima kunjungan dari Dr. Joshua Larabee (Laurence Fishburne), yang tertarik dengan bakat Akeelah. Ia menantang Akeelah untuk mengeja beberapa kata sulit, termasuk kata “Pulchritude”. Akeelah berhasil mengejanya, kecuali kata terakhir tersebut. Dengan kemenangannya di lomba Spelling Bee sekolah, Akeelah diberi mandat untuk mewakili sekolahnya di tingkat distrik, namun ia hampir tidak mau mengikutinya. Dan lagi-lagi berkat motivasi dari kakak dan sahabatnya, ia memberanikan diri untuk mendaftarkan diri. Pada awalnya, Mr. Welch menyuruh Akeelah untuk berlatih pada Dr. Joshua, namun karena kesombongan Dr. Joshua, Akeelah memutuskan untuk belajar sendiri tanpa bantuan siapapun.

Pada kontes tingkat distrik ia bertemu dengan Javier Mendez (J.R. Villarreal) dan Dylan Chu (Sean Michael Afable), dua orang anak sekolah swasta Woodland Hills yang sudah mempunyai pengalaman banyak dalam kontes spelling bee. Bahkan Dylan sudah dua kali menjadi juara dua pada tingkat Nasional. Singkat cerita, Akeelah, Javier dan Dylan berhasil menang dan maju ke perlombaan spelling bee tingkat negara bagian Los Angeles mengalahkan 136 peserta dari seluruh Los Angeles. Akeelah sedikit beruntung dalam lomba ini karena peserta terakhir yang seharusnya memenangkan lomba, didiskualifikasi karena curang, dan dialah yang berhak maju ke tingkat nasional di Washington DC.



Dylan dan kedua orang tuanya
 Akeelah saat lomba Spelling Bee di tingkat regional

Akeelah yang pada awalnya menolak bantuan dari Dr. Larabee akhirnya menyerah dan mengakui bahwa ia butuh guru untuk melatihnya menghadapi perlombaan besar tersebut. Dr. Larabee membantu Akeelah bukan hanya dalam hal mempelajari kata-kata baru, tapi juga membantunya menemukan hal yang ia inginkan. “Aku ingin memenangkan Perlombaan Spelling Bee tingkat Nasional.”, Dr. Larabee berhasil memaksa Akeelah untuk menetapkan tujuan. Mulai dari situlah mereka terus bekerja sama hingga pada akhirnya Akeelah dapat lolos ke putaran nasional.
 Dr. Larabee dengan kata-kata serapannya

Saat itu, Dr. Larabee melihat Akeelah seperti anaknya, Denise. Entah hal apa yang membuatnya berubah pikiran, ia menetapkan untuk tidak terus membimbing Akeelah, ia hanya memberikan 5.000 kosa kata baru untuk Akeelah hafalkan. Akeelah yang tak dapat menerima itu, menceritakan kepada ibunya yang sudah mulai luluh dan mendukung Akeelah saat lomba tingkat regional tadi. Dan ibunya mengatakan bahwa, jangan pernah mengecawakan orang yang telah membuatmu berhasil, karena masih ada 50.000 pelatih yang dapat menemanimu menghafalkan semua kosa kata itu. Akeelah pun kembali optimis untuk lomba tersebut.

Akeelah dengan "pelatih-pelatihnya"

Lawan Akeelah, Dylan adalah pemenang juara 1 lomba spelling bee di tingkat regional 3 kali dan juara 2 di tingkat nasional 2 kali berturut-turut. Di tingkat nasional, dia tidak pernah mendapatkan juara 1, dan pada kali ini, Dylan dituntut ayahnya yang keras harus menjuarai lomba tahun itu. Akeelah yang mengetahui keadaan itu merasa kasihan dan sempat mendukung Dylan dengan menyalahkan jawabannya, Dylan yang juga sadar bahwa Akeelah mengalah demi dia juga menyalahkan jawabannya. Mereka pun sepakat untuk usaha bersama-sama, dan endingnya, mereka berdua menjadi juara 1. Dan Javier? Dia hanya masuk 5 besar.

Akeelah dan Dylan mendapatkan juara satu di tingkat nasional

Keluarga, sekolah, dan masyarakat yang mengenali Akeelah pun sangat bangga dengan apa yang diraih Akeelah itu.

Recommended banget filmnya. Inspiratif, dan sesekali bisa membuat terpukau.
Oke, sekian. Silahkan cari filmnya sendiri ya! :))













                  Akeelah dan ibunya                                              Akeelah dan Dr. Larabee

 Akeelah dan Dylan (out of scene)


Oh ya, di film ini ada sebuah quote utama yang menjadi terkenal; 
"Our deepest fear is not that we are inadequate. Our deepest fear is that we are powerful beyond measure. We ask ourselves, Who am I to be brilliant, gorgeous, talented, fabulous? Actually, who are you not to be? We were born to make manifest the glory of God that is within us. And as we let our own light shine, we unconsciously give other people permission to do the same.” - Marianne Williamson.

 Poster kedua "Akeelah and The Bee"

5 komentar: