Dear
diary,
Kadang, rasanya ingin tutup telinga. Supaya tidak mendengar
terlalu banyak. Supaya tidak merasa cukup tahu. Di sini, terlalu banyak merasa
mengetahui benar-benar jebakan manis untuk diri sendiri. Iya, jebakan manis.
Seolah-olah menyenangkan. Padahal bikin depresi.
JLEB!
Seketika aku menelan ludah setelah membaca kalimat-kalimat itu.
Tahukah kau, di sini juga begitu. Terlalu riuh karena manusia-manusia yang tak
henti-hentinya bercerita ini-itu, dan sebagian besar melulu tentang masalah
hidupnya. Bukannya aku menguping, tapi tak sengaja mendengar yang berlanjut
pada fase ingin tahu, kemudian bosan, dan masuk pada fase cukup tahu hingga
kini sudah pada fase tak mau tahu. Tapi sayangnya, suara-suara itu masih saja
bersahutan, semakin ramai malah. Dan aku–bisa dikatakan–mulai depresi
karenanya.