Juni 24, 2014

2 dari 3 Bualan


Pertama,

Pahit, asam, manis, asin, dan mati rasa. Layaknya terjatuh dari pohon kelapa yang bertengger di tepi nenaungan pantai.

Asam dari baku hantam perasaan orang lain. Asin dari banyak pesan dan kesan dari pengalaman senja. Pahit dari lubuk hati, mengecap obat dan tak bisa meluluhlantahkannya kembali. Manis? Seperti menutupi segalanya dengan cerminan singgungan garis lengkung bibir anak manusia. Mati rasa, kepekaan mati dan berujung pada pertanyaan-pertanyaan masa muda.


Kedua,

Spring, Summer, Fall, dan Winter. Senyum berganti gelak tawa, kemudian berubah menjadi suasana sendu, dan berakhir dengan gemertak gigi.

Musim semi, perasaan lubuk terdalam seperti menggali semua kenangan masa lampau dan berhasil membuat kernyitan di dahi remaja abad 20an. Musim panas, raut menggemaskan muncul dari kumpulan bocah yang menjaga kawanan lembu dan domba, mendalami seni peran sebagai orang-orangan sawah. Musim gugur, tak jauh dari perasaan berbentuk sakura, jatuh bersama bunyi alam keheningan. Musim dingin, tautan topi hangat berdampingan dengan jiwa yang “ditusuk” dari 8 arah angin, menunggu datangnya kawanan kebahagiaan di balik topeng ketidakpastian.


Ketiga,

Cinta yang terdalam bukanlah cinta yang tak lekang oleh waktu, bukan cinta yang tak dapat digugah oleh siapapun, tapi adalah yang tahu apa cinta itu, untuk siapa cinta itu, dan akan menjadi apa cinta itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar