"Kau tahu kakak itu?"
"Anak basket itu? Aaah, kau menyukainya ya?"
"Jangan mengada-ada. Jangan buat gosip!"
"Baiklah, asal kau tahu. Pacarnya itu anak modelling. Mau bersaing dengan dia? Jangan harap."
"Oh ya? Yang mana dia?"
"Itu! Dia sedang dengan bersama gerombolannya!" tunjuknya.
Kulihat kemana jari telunjuk Nana terarah.
Maret 04, 2015
Turut Bahagia, Kak
Dia
"Hahaha! Dasar orang aneh."
Dia menertawaiku.
"Lihat dirimu. Rasanya sudah tak perlu aku menyuapkan makanan ke mulutmu itu kan?"
Dia mengejekku.
"Ayo bertumbuhlah, kau lupa akan perjanjian kita? Kita akan sukses bersama-sama! Apa kau sudah menyerah?"
Dia meremehkanku.
Dia menertawaiku.
"Lihat dirimu. Rasanya sudah tak perlu aku menyuapkan makanan ke mulutmu itu kan?"
Dia mengejekku.
"Ayo bertumbuhlah, kau lupa akan perjanjian kita? Kita akan sukses bersama-sama! Apa kau sudah menyerah?"
Dia meremehkanku.
Langganan:
Postingan (Atom)